Serunya Produksi Film Perdana: Sebuah Bab dari CC Fikom Unpad

Wohoo.. dua minggu telah berlalu tanpa kabar nih..
Sesungguhnya bukan berarti my real life got nothing happened for the past 2 weeks. Actually there ARE something :)
Ya tapi kalian tahu 'kan saya anak kuliah yang sibuk, jadi waktu menulisnya tidak efektif. Emm.. mungkin bukan tidak efektif karena tidak punya waktu luang, tapi lebih tepatnya karena tidak ada gadget pendukung.. Yeah you know, I always blogging from my laptop using not-wireless internet connection.. how conventional that is -__-

I hope something gonna accompany my daily activity soon, so i can blogging easily even when in campus with no teacher.. :D

Alright, back to topic..

Tahun depan insyaAllah film angkatan kami yang dipamerkan :')
Ketika Fikom Day diselenggarakan, saya yang masih minim kegiatan kemahasiswaan ini menyusuri stan-stan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat fakultas yang menyuguhkan prestasi UKM masing-masing. Dari sekian banyak stan, stan yang paling memikat adalah stand milik UKM Cinematography Club atau populer disingkat CC (biasa dibaca "sese" maupun "sisi"). Stan yang mereka bangun unik karena terdapat suatu chamber sebagi tempat wawancara mahasiswa baru yang mau bergabung dan disuguhkan jejeran case DVD hasil karya tim-tim produksi CC. Well, singkat cerita nama saya telah berada dalam sebuah tim produksi CC.


Pra-produksi
Setelah melalui rangkaian workshop untuk calon anggota baru, para calon sineas muda ini dibagi ke dalam 12 kelompok. Nama saya terpampang nyata sebagai anggota kelompok 4. Tim produksi ini akhirnya bertemu dalam sebuah forum diskusi di salah satu cafe ternama di Jatinangor untuk membahas film apa yang akan diproduksi.  Lalu kemudian tercetuslah sebuah ide film yang bertemakan romansa karena untuk tahun angkatan kami tema film yang dianjurkan adalah romance and thriller.

Sang produser, sebut saja Teh Hani, menetapkan jobdesk setiap anggota timnya. Penentuan diputuskan berdasarkan minat setiap anggota. Dalam produksi ini, saya mendapat peran Camera Person. Sedangkan jobdesk lain yang diambil rekan-rekan satu tim adalah Teh Fida sebagai Co-Producer, Rivan sebagai Unit Production Manager, Ali sebagai Sutradara, Damai sebagai Asisten Sutradara (Astrada), Endi sebagai Scriptwriter dan Director of Photography, Gilang sebagai Sound Director, dan Aci serta Andita sebagai Art Director.

Ide cerita yang berawal dari sebuah premis tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah sinopsis. Sinopsis kemudian diolah menjadi skrip. Skrip tersebut mengalami beberapa kali revisi setelah dilakukan bedah skrip. Kemudian, dengan skrip yang telah direvisi dibentuklah shot list. Melalui berbagai diskusi, akhirnya dibentuk pula nama tim produksi kami, yakni BenCine Production. Salah satu kekhasan dari CC adalah setiap angkatan baru yang membuat film nama tim produksinya harus memiliki unsur kata Cine. Ada beberapa nama produksi yang muncul di tahun angkatan kami, diantaranya CineTron, CineThink, CineDrom, dan masih banyak lagi. Sedangkan tahun angkatan sebelumnya diantaranya Cinerella, TwiCine, CineXist, CineLeven, dan masih banyak lagi..

Tahap selanjutnya adalah... casting!!  Sebagai sebuah tim produksi dari sebuah UKM, kami bisa dikatakan melakukan casting sudah selayaknya profesional namun bisa juga tidak.. hehe.. Kami menyebarkan pemberitahuan casting dan character background yang kami cari seperti apa melalui media sosial sehingga yang ikut casting tidak hanya mahasiswa Fikom namun juga dari fakultas lain. Kemudian di tanggal yang telah ditetapkan, mereka yang berminat mendatangi kami. Awalnya mungkin cukup kikuk. Sang talent (sebutan untuk aktris maupun aktor dalam sebuah film) kikuk karena baru pertama kali ikut casting, kami pun kikuk karena baru pertama kali menggelar casting. Selama proses casting ini, sutradara, produser, dan astrada mempertimbangkan kemampuan akting para calon talent. Singkat cerita, terpilihlah para talent yang akan bergabung dalam produksi kami.

Berikut snapshot dari beberapa talent yang mengikuti casting Bencine Production..
     

Selanjutnya digelarlah musyawarah tim untuk menentukan talent yang akan bermain dalam film kami, Balloon of Love. Di akhir pemilihan talent, sang produser mengusulkan sebuah games untuk mempererat kekeluargaan BenCine Production. Setiap anggota musyawarah dipersilakan menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir, kemudian anggota yang lain akan menebaknya secara acak. Yang tidak dapat mengingat maupun salah menebak dihukum berfoto alay.. namun pada akhirnya semua kena hukuman.. hahaha.. Setelah kejadian ini, setiap anggota semakin gencar mengingat nama lengkap dan tanggal lahir.. Jadi makin akrab deh

Berikut adalah salah satu foto yang "dapat" diunggah~
Seluruh anggota tim BenCine Production bersama Teh Oka-Executive Producer

Casting sudah.. selanjutnya apa lagi ya? Talent-Coaching!
Meski kami masih belajar memproduksi film, tentunya kami mengharapkan hasil yang terbaik. Untuk itu, para talent yang terpilih akan mendapatkan pelatihan untuk mendalami tokoh yang diperankan. Lokasi yang dipilih untuk menjelaskan karakter talent adalah Arboretum Unpad, sebuah ruang hijau asri yang berdampingan dengan sebuah danau buatan. Suasana yang sedemikian mendukungnya membuat para kru dan talent tak dapat memendam hasrat untuk berfoto.. Lalalala~
 

Produksi
Masa yang paling ditunggu akhirnya tiba. Pada masa produksi ini, kami sudah mulai dianggap "kerja". Setiap kru harus sudah peduli dengan tugas masing-masing. Demi lancarnya kegiatan produksi atau akrab disebut syuting, pemanfaatan waktu seefektif mungkin dan profesionalisme dalam setiap jobdesk amat dibutuhkan. Namun suasana tidak perlu jadi tegang juga. Gunakan saja prinsip 3S yang saya tahu dari guru favorit saya ketika masih SD, yakni Serius, Santai, Selesai. Kita harus serius dengan tugas dan tujuan kita terhadap film ini. Suasana santai dapat dibangun dengan candaan ringan, bahkan biasanya yang namanya syuting tak pernah lepas dari canda-tawa baik itu karena ulah atau perkataan talent maupun kru. Tujuan dari kerja kami tentu saja selesai dengan hasil yang memuaskan.

Sayangnya hasil memuaskan itu yang cukup sulit didapat selama proses produksi. Saat syuting, kami bermain dengan angin dan awan. Angin sangat mempengaruhi pergerakan balon yang kami gunakan, sedangkan awan menyebabkan pencahayaan mudah berubah. Tak jarang kami menunggu angin maupun awan "lewat" dulu baru lanjut syuting.

Lihat.. anak ini segitu inginnya balon-balon itu
Tidak hanya itu. Balon warna-warni yang kami pakai menjadi properti dalam film ini juga acap kali menimbulkan cobaan. Balon-balon ini umumnya diburu oleh anak-anak di taman lokasi kami syuting. Kadang ada yang meletus karena terlalu panas disengat matahari. Hanya tahan lima jam, setelah itu mulai ada balon-balon yang mengempis. Kalau angin kencang, balon-balon tersebut mengajak berkelahi si talent. Lalu yang paling parah adalah lepas, terbang, kemudian menghilang~ Entah sudah berapa balon yang menikmati kebebasan ini..

Nah, meskipun kita masih belajar, selama syuting kami bersungguh-sungguh untuk profesional dalam bekerja. Tapi apa yang terjadi jika kalian berada di lingkungan baru, bersama teman-teman dan kamera? Mungkin jadinya curi-curi kesempatan untuk berfoto lagi. Maklum namanya juga syuting perdana
 



Tidak hanya itu.. kami tetap kerja lho..
 

 

Profesional banget 'kan talent kami yang berkemeja satu ini.. Coba bandingkan dengan saat casting.. ini berkat tangan-tangan dingin para Art Director kami yang luaaaarrrr biasaa

Scene demi Scene yang disyuting oleh departemen sinematografi--sutradara, DOP, dan Camper--telah  dilalui. Sampailah kami pada scene terakhir yang amat menegangkan, yakni adegan melepas si Balon. Lalu yang terjadi mungkin seperti yang kamu bayangkan. Ia lepas, terbang, kemudian menghilang~

Meski sempat sedih karena si Balon tidak memberikan hasil gambar yang diinginkan Pak Sutradara, akhirnya hari pertama produksi resmi ditutup. Retake atau pengambilan gambar ulang sudah siap menanti kami..

Beberapa hari kemudian, syuting gelombang kedua pun digelar. Pada gelombang kedua ini kami sudah lebih tahu bagaimana sih syuting itu. Jadi bisa dibilang sudah lebih terarah dan woles namun tetap fokus pada produksi. Yang tidak berubah adalah keinginan berfotonya..
 



Awalnya pagi itu sangat bersahabat dengan tim produksi kami. Cerah, ramai, dan berangin sepoi-sepoi saja. Namun semakin siang musuh kami datang berkunjung, yakni si Awan Hitam. Dia memberikan nada-nada mengusir kami. Lalu angin gelebuk sesekali mulai berhembus. Seketika syuting kami berada dalam kecepatan maksimal. Ketika mendekati syuting scene terakhir tiba-tiba si Awan Hitam menyirami kami dengan air langit. Awalnya kami kira si Awan Hitam cuman bercanda, hanya gertakan semata. Tak tahunya tumpah sebanyak-banyaknya air langit. Kami kalang kabut segera menyelamatkan barang-barang personal dan produksi. Semua bergegas menuju tempat berlindung tanpa seorang pun menyadari sebuah benda yang tergeletak di lokasi syuting tertinggal. Mimpi buruk tim produksi kami pun dimulai..

Hujan yang reda tak membuat kami tenang, justru panik ketika tahu salah satu properti kami hilang. Dia adalah temannya Fiona. Kalau Fiona ada pada saat kejadian berlangsung mungkin dia juga akan sedih melihat temannya ditinggal di tengah hujan lalu di bawa seorang bapak pergi entah ke mana.

Kami sudah lupa dengan masalah produksi hari itu. Keselamatan teman Fiona lebih diutamakan. Kami mencari dengan bertanya-tanya kepada warga yang sedang beraktivitas siapa tahu ada yang melihatnya. Sampai kami menyusuri sebuah perumahan dan meminta tolong seorang ketua rukun warga untuk menginformasikan kami kalau ada warga yang menemukannya. Namun usaha kami nihil hasilnya. Kami hanya bisa berharap bapak tersebut masih punya itikad baik untuk mengembalikannya, sehingga kami tempelkan beberapa selebaran di lokasi syuting. Namun hingga kini belum ada laporan yang masuk.

Bagi kamu yang biasa beraktivitas di taman depan Telkom dan depan Gasibu, Bandung, kalau ada melihat ada yang membawa hardcase biola, punten-punten coba tanya siapa tahu dia penemunya. Merek biolanya adalah Cresmona dengan ukuran 4/4. Tapi jika yang baca pemberitahuan ini adalah bapak yang menemukan biola di taman tersebut setalah hujan lebat reda pada Sabtu sore, 9 Maret 2013, mohon berkomentar di bawah. Kami masih sangat berharap biola itu dapat kembali.

Syuting gelombang kedua pun ditutup dengan kejadian bersejarah tersebut.

Selanjutnya syuting gelombang terakhir. Pada syuting kali ini, meski sempat down karena kehilangan properti, kami berusaha untuk tetap kondusif. Kehilangan properti tersebut menjadi pelajaran berharga bagi kami agar lebih waspada dan saling mengingatkan. Sebagai pengganti biola, properti pun diganti dengan ukulele. Otomatis semua scene yang ada biolanya pun retake.

Namun bisa dibilang syuting gelombang terakhir ini adalah yang paling matang dibanding sebelumnya. Semua divisi sudah lebih dewasa dalam menjalankan tanggung jawabnya. Termasuk masalah balon yang mudah lepas, terbang, lalu menghilang. Kami telah menemukan solusinya. Tak terasa syuting kali ini berjalan dengan amat cepat. Tahu-tahu kami sudah berfoto syuting terakhir.. Saya tak akan melupakan pengalaman syuting membuat film pendek seperti ini. Tentunya, para kru BenCine Production juga tak akan lekang oleh waktu. Kami sudah bersama-sama sangat lama demi film ini. Tak jarang dalam seminggu tiap hari kami bertemu membahas film ini. Bagaimana mungkin kami tak jadi sebuah keluarga? You all the best guys! We spend the best times together for our film. Hope we can team up again in another film production

Pasca-Produksi
Saat pasca-produksi para kru BenCine Production dikumpulkan bersama dengan para tim produksi CC 2013 lainnya dalam sebuah acara yang disebut Editing Night. Dalam acara ini, semua tim menyiapkan film mereka, khususnya mengedit film tersebut hingga menjadi film utuh yang layak tampil. Sayangnya saya tidak dapat ikut acara ini karena suatu hal. Dari wawancara saya dengan kru yang datang, pada malam ini selain mengedit film, setiap tim juga harus menyiapkan trailer dan poster film yang akan dikumpulkan di pagi esoknya. Lalu diadakan pula pemilihan ketua angkatan dan penentuan tanggal malam keakraban (makrab) yang harus diselenggarakan angkatan kami. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan dari serunya Editing Night. Tapi saya yakin seruu..

Nah bagi kamu yang penasaran dengan hasil akhirnya ini ada sedikit trailer dadakan untukmu~

Saksikan pula trailer dari tim produksi CC 2013 lainnya di kanal CC Fikom Unpad. Kalau kamu penasaran dengan film utuh Balloon of Love, bagi kamu yang berdomisili di Bandung, apalagi di Jatinangor, saksikan eksklusif hanya dalam acara Moviekom 2013 pada tanggal 26 Maret 2013 pukul 14.00 WIB di Bale Santika Waras Tanginas Binekas Universitas Padjadjaran Jatinangor. Acara Moviekom ini terbuka untuk UMUM dan GRATIS :D Selain Balloon of Love kamu juga dapat saksikan semua film tim produksi CC 2013. Seru abis deh acaranya.. Produksinya aja sudah seru.. Jangan sampai terlewatkan yaaa soalnya jumlah kursi di Bale Santika terbatas. Kalau kehabisan mungkin kamu akan menonton dari luar.. hehehe

I Love Bencine Production, I love Balloon of Love..
I Love Cinematography, I Love CC Fikom Unpad.. 

Kalau kamu punya ketertarikan dengan dunia sinematografi maupun ingin bergabung dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, silakan sampaikan pula uneg-uneg dan pertanyaanmu di kotak komentar berikut. Ayo gabung CC Fikom Unpad, Ayo gabung Fikom Unpad.. Fikom Satu, Fikom Fikom Fikom~  #PromoFilm #PromoUKM #PromoFakultas #PromoUniversitas

How do we remove /? M=1 from Blogspot blog? The best answer.