Mencicipi Bubur Manado (Tinutuan) di Batam

Assalamualaikum Lovely People!

Bubur Manado atau Tinutuan merupakan salah satu makanan khas Manado. Bubur Manado ini unik karena memiliki komposisi yang amat sehat. Ada sayur-mayurnya, seperti bayam hijau, bayam merah, jagung, labu, wortel, kangkung, dan tomat, lalu ditambah lauk ikan asin, ikan cakalang, atau ikan bilis (ikan teri). Sayur-mayur dan tambahan lauk untuk bubur ini sangat banyak variasinya. Bisa menggunakan telor dan ayam juga. Namun umumnya terdapat jagung dan bayam dalam komposisi varian resepnya. Intinya, Bubur Manado adalah bubur yang super duper sehat!

Bubur Manado alias Tinutuan ini memiliki kesan tersendiri bagi saya, khususnya dalam sejarah kelahiran saya, hehe. Sudah menjadi cerita keluarga sejak kecil bahwa beberapa saat sebelum saya lahir, Ibu saya mengidam Bubur Manado. Setelah itu, saya brojol, hahaha. Untungnya saat itu Ibu dan Ayah saya sedang berada di Manado karena dinas Ayah. Kalau nggak, pasti Ayah saya panik mencari bubur satu ini.

Setahun setelah lahir di Manado, saya sekeluarga pindah ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Dari lahir hingga berusia 22 tahun ini saya hanya dengar cerita tentang Bubur Manado tanpa tahu rasanya bagaimana. Hiks...

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak dinyana, Minggu (17/7) lalu ketika hendak makan siang di kawasan belanja Nagoya Hill, Batam, saya bertemu dengan Rumah Makan Raja Cakalang. Rumah makan ini terletak di Food Street Nagoya Hill, tepatnya di lantai dua Nagoya Hill. Rumah makannya terletak di ujung Food Street. Rumah makan ini menyajikan makanan-makanan khas Manado, seperti Bubur Manado (Tinutuan), Mie Cakalang, Cakalang Woku, dan Ayam Rica-rica. Karena lokasinya di ujung, meskipun saya sudah sering ke Food Street Nagoya Hill, ini pertama kalinya saya bertemu rumah makan yang ternyata sudah ada sejak tiga tahun lalu.

Setelah mencari posisi pewe, kami memesan. Awalnya saya ingin pesan Mie Cakalang, namanya terdengar asing kala itu (saya belum tahu kalau Cakalang itu nama jenis ikan). Selain itu saya belum ngeh ada Bubur Manado karena di display menunya tidak ada (yang ada Tinutuan dan saat itu saya belum tahu kalau mereka sama saja). Meski begitu Ibu saya yang ingin bernostalgia  tak segan bertanya apa ada Bubur Manado ke abang penjualnya. Si Abang bilang ada, maka si Bubur Manado pun kami pesan.

Inilah penampakan Bubur Manado atau Tinutuan yang kami pesan..
Bubur Manado (Tinutuan) AdrianHazmi.com
Bubur Manado, Mie Cakalang, Nasi Kuning :D

Terlihat kayak bubur vegetarian ya? hahaha...

Seperti yang saya bilang sebelumnya, terdapat sangat banyak variasi resep Bubur Manado. Mungkin resep yang ini dengan yang pernah atau biasa kamu temui pun berbeda, apalagi yang asli di Manado. Bubur Manado yang saya cicipi di Batam ini mempunyai komposisi seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bayam merah, bayam hijau, jagung, labu, dan sebagainya. Lalu ditemani ikan bilis (ikan teri) dan tahu goreng. Kalau kata Ibu saya, dulu Bubur Manado yang diidamnya bukan pakai ikan teri tapi ikan asin.

Meskipun begitu, apakah Bubur Manado (Tinutuan) di Batam ini enak? Ya enaklah! Kalau nggak enak, nggak akan saya tulis di sini hahaha. Makan satu mangkuk Bubur Manado ini super duper mengenyangkan. Serat dari berbagai sayur mayur dan buburnya itu sendiri membuat kita bisa kenyang lebih lama. Sayangnya di Tanjungpinang belum pernah jumpa ada yang jual Bubur Manado. Kayaknya bubur ini sangat cocok untuk sarapan dan bagi mereka yang sedang dalam masa penyembuhan. Sehat, padat gizi, mengenyangkan, dan mudah ditelan, hahaha.

Alhamdulillah ya.. Meskipun belum tahu kapan bisa ke Manado lagi, tanah kelahiran beta.. tapi setidaknya sudah mencicipi Bubur Manado (Tinutuan) di Batam. Selain itu saya juga sekalian mencicipi Mie Cakalang dan Nasi Kuning Manado. Nah loh ketahuan makan besar, hahaha. Enak-enak sih makanan Manado ^^b


How do we remove /? M=1 from Blogspot blog? The best answer.