Perlukah E-Commerce dalam Berbisnis?
Hai pengusaha muda! Sudah siap menghadapi persaingan bisnis se-Asia Tenggara tahun 2015 nanti? Menjadi bagian dari Komunitas Ekonomi ASEAN tentukan akan berdampak pula pada bisnismu. Kamu akan dituntut lebih kreatif dan kompetitif. Kreatif, selain melekat pada produk atau jasamu, juga dapat melekat pada caramu mendistribusikan produk atau jasamu. Kompetitif, selain melekat pada biaya produksi jasa atau produkmu, juga melekat pada biaya distribusinya, lho!
E-Commerce alias transaksi jual-beli produk atau jasa berbasis internet, saya lihat dapat menjadi jawaban atas kedua tuntutan tersebut. Dengan menggunakan E-commerce, produk kamu dapat didistribusikan lintas daerah, bahkan lintas negara! Dengan cara ini pula, kamu dapat mengemas bagaimana produk atau jasamu akan dipasarkan. Semisal, membuat paket khusus atau diskon khusus yang dapat diperoleh pelanggan bila bertransaksi via situs usaha kamu dan mengikuti beberapa akun media sosial usahamu.
Di Indonesia, beberapa waktu ke belakang, mayoritas masyarakatnya masih asing dengan proses jual-beli semacam ini. Di mana kamu tidak bertemu langsung dengan penjualnya, tidak melihat langsung produk yang dijualnya, bahkan tidak melihat langsung uangmu ditukarkan. Sehingga isu-isu miring mengenai teknik berbisnis ini lebih banyak terdengar daripada manfaatnya.
Perlu kamu pahami, terdapat 5 bentuk bisnis E-commerce di Indonesia. Cermatilah setiap bentuknya untuk disesuaikan dengan kebutuhanmu dalam berbisnis. Dengan mencermati 5 bentuk bisnis E-commerce ini pula, kamu dapat lebih cermat dan bijak dalam menggunakan bisnis E-commerce yang telah ada.
1. Classified / Daftar Iklan Baris
Ini merupakan bentuk paling sederhana bisnis berbasis E-commerce. Hal ini karena pemilik jasa E-commerce tidak terlibat langsung dalam proses jual-beli yang terjadi. Ia hanya menjadi media yang mempertemukan penjual dan pembeli. Ciri E-commerce ini ialah pemilik jasa akan membebaskan siapapun dapat menjadi penjual atas barang apapun, di manapun, kapanpun. Sudah kebayang dong siapa saja pengguna bentuk E-commerce ini? Berniaga.com, TokoBagus.com, dan OLX.com adalah tiga pemeran utama pelaku bisnis ini di Indonesia.
2. Marketplace C2C (Customer to Customer)
Pembeda dengan bentuk sebelumnya ialah adanya layanan metode pembayaran dari transaksi online yang dilakukan, yakni berupa layanan Escrow atau rekening pihak ketiga. Cara kerja Escrow ialah penjual baru akan mengirimkan produk yang kamu beli setelah mendapat notifikasi dari Escrow bahwa kamu telah mengirimkan uang sejumlah harga produk yang kamu beli. Saat ini terjadi, uang yang kamu kirim masih tersimpan di Escrow dan belum sampai ke penjual. Setelah kamu mengirimkan notifikasi bahwa barang telah diterima, baru uangmu ditransfer ke rekening penjual. Bila barang yang kamu pesan tak kunjung datang, Escrow akan mengembalikan uang yang sudah ditransfer. Dengan layanan ini, baik penjual maupun pembeli dapat bertransaksi dengan lebih aman dan terhindar dari penipuan. Pemain bentuk bisnis ini di Indonesia contohnya Tokopedia.com
3. Shopping Mall
Yang membedakan dengan bentuk Marketplace C2C ialah pihak penjualnya. Yang dapat menjadi penjual pada bentuk E-commerce ini hanyalah brand-brand ternama, baik nasional maupun internasional. Tentu, bila terjadi penipuan dan sebagainya, nama baik brand tersebut ikut dipertaruhkan.Penyedia jasa E-commerce ini dapat meraup keuntungan dari komisi penjualan produk brand-brand ternama tersebut. Situs yang mengadaptasi bentuk ini di Indonesia salah satunya ialah Blibli.com
4. Toko Online B2C (Business to Customer)
Bentuk bisnis ini berfokus pada penjualan produk pemilik E-commerce itu sendiri. Sehingga keuntungan penjualan akan murni dinikmati pemilik E-commerce tanpa dibagi dengan pihak lain. Beberapa pelaku bisnis E-commerce bentuk ini ialah Lazada dan Bhineka. Dengan bentuk ini, kamu selaku pengelola harus selalu mengontrol kualitas produk dan ketersediaannya. Karena semua layanan E-commerce berarti membuka toko 24 jam sehari 7 hari seminggu, pengunjung situsmu bisa datang kapan saja. Maka perlu dipersiapkan sistem sirkulasi dan transaksi yang selalu aktif. Nah, contoh paket penjualan yang kuberikan sebelumnya sangatlah aplikatif untuk para pengguna bentuk B2C.
5. Social Media Shop
Ini adalah tren terbaru dalam bisnis E-commerce. Seiring semakin banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, seperti Facebook, Twitter, blog, dan Instagram, semakin banyak penggunanya yang mengalihfungsikan media sosialnya menjadi lapak jual-beli. "Cek ig kita kakak.." sempat menjadi guyonan atas maraknya pengguna Instagram yang menjadi penjual. Selain metode transaksi transfer bia ATM, umumnya metode Cash On Delivery (COD) masih menjadi ciri khas bentuk E-commerce ini. Salah satu pengguna bentuk ini ialah Happy Day Shop yang berawal dari Facebook, punya toko fisik di Balubur Town Square (Baltos)-Bandung, merambat ke media sosial lain, hingga punya website.
Mau cerita sedikit tentang Happy Day Shop yaa. Dahulu kala, ketika game dance asal Korea bernama OnAir Online masih subur di Indonesia, saya berkenalan dengan seorang player yang ternyata biasa dipanggil Teh Nuke dan berdomisili di Bandung. Lambat laun saya mulai memperhatikan Teh Nuke ini sering bulak-balik ke Korea dan membawa barang-barang alias marchandise Kpop dari berbagai Fandom dan dijualnya di Facebooknya. Saya tak menyangka hobinya tersebut ditekuni menjadi bisnis dan sukses hingga kini. Kalau saya main ke Bandung via Baltos, saya suka mampir ke tokonya di lantai 2 untuk sekedar melihat-lihat. Kalau ada yang tertarik baru deh dibawa ke kasirnya. Hehehe.
Lalu, bisnis apa sajakah yang dapat mengadaptasi E-commerce? Banyak! Agar kamu dapat bayangan variasi bisnisnya, berikut lima E-commerce yang sukses di Indonesia maupun di luar negeri.
Garuda Indonesia (Travel-Ticketing)
Dalam pelayanan penjualan tiket penerbangannya, selain melalui loket penjualan khusus di Bandara dan agen-agen resmi penyedia jasa pemesanan tiket, Garuda Indonesia juga mengintegrasikan halaman websitenya: www.garuda-indonesia.com dengan layanan pemesanan tiket secara online.
Calon pengguna Garuda Indonesia dapat mengakses website tersebut, memilih kota tujuan dan keberangkatan, kemudian akan ditampilkan pilihan waktu penerbangan, ketersedian tiket berserta harganya. Setelah menentukan pilihan, calon pengguna harus mengisi sejumlah data diri, kemudian mentransfer uang sesuai total biaya penerbangan tersebut dengan menggunakan kode tiket yang ditampilkan di website. Bila telah melakukan pembayaran, kode tiket akan dikirimkan ke email yang didaftarkan sebelumnya. Tiket elektronik tersebut dapat dicetak dan dibawa saat melakukan check-in di Bandara. Layanan tiket elektronik ini termasuk bentuk e-commerce Business to Consumer (B2C).
Kebunbibit.id (Gardening)
Siapa sangka tanaman hias dan perkebenunan juga dapat menjadi produk e-commerce? Kebunbibit menyediakannya untuk Anda berbagai tanaman hias baik yang dapat tumbuh di dalam ruangan maupun di luar ruangan hingga tanaman perkebunan. Tanaman yang dijual diantaranya tanaman hias-bunga, tanaman hias-daun, tanaman obat, tanaman pengusir hama, tanaman air, tanaman buah, tanaman bumbu dapur, tanaman gantung, kaktus, pohon, bonsai, aquascape, biji-bijian, umbi & stek batang, bunga harum, hingga perlengkapan berkebunnya.
Kebunbibit termasuk bentuk e-commerce Business to Consumer (B2C) yang menjual hasil produknya sendiri. Kebunbibit sendiri memiliki 17.000 varian tanaman yang dikembangkan sendiri demi mendapatkan kualitas terbaik.
Domain.com (Web-hosting)
Produk digital seperti nama sebuah domain situs turut menjadi komoditi jual-beli para pelaku e-commerce. Salah satu penyedia jasa nama domain situs yang terkenal di luar negeri adalah Domain.com .Selain pendaftaran nama domain, situs ini juga menyediakan jasa web design dan web hosting yang dapat memudahkan para calon pengelola sebuah situs dalam mengelola situsnya. Selain domain berakhiran .com, situs ini juga menyediakan nama domain berakhiran (dot) asia, org, net, website, biz, co, us, mobi, nyc, ninja, dan press . Domain.com merupakan e-commerce berbentuk Business to Customer (B2C).
YG Entertainment Shop (Marchandising)
Sebuah toko online yang dibentuk label musik Kpop kelas kakap, YG Entertainment, bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada para fans untuk mendukung artis idolanya dengan membeli album orisinil dan aksesoris pendukung yang resmi. Selain album orisinil, aksesoris pendukung yang dijual di antaranya light stick, poster, toy, exclusive DVD, fashion items, perfume, hingga phone accesories. Semuanya merujuk pada artis idola yang dikelola oleh YG Entertainment. YGEShop tergolong e-commerce berbentuk Business to Customer (B2C).
iTunes Music Store
Produk dari Apple ini menyediakan layananan jual-beli karya suara dalam bentuk digital. iTunes termasuk bentuk e-commerce Shopping Mall karena dalam menggunakan layanan jual-belinya, penjual perlu terdaftar secara resmi dan tidak sembarang orang dapat mendaftar. Hak cipta lagu-lagu yang dijual sepenuhnya milik sang penjual.
Bagaimana? Sudah terpikir bisnismu akan menggunakan bentuk E-commerce yang mana? Perisapkan bisnismu untuk menjadi bagian dari Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 ya! Share pendapatmu dan bisnismu di kolom komentar. Terima kasih :)
Tulis Komentar